fst.umsida.ac.id
1. Konsep Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara
sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi serta dapat
diakses dengan mudah dan tepat menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)
untuk menghasilkan sebuah informasi.
Sistem basis data merupakan
ruang lingkup yang lebih luas dari basis data. Sistem basis data memuat
sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang mungkin tidak ada hubungan antara
satu dengan yang lain, tetapi secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai
sebuah sistem yang didukung oleh komponen lainnya.
2. Konsep
Model Data
1. Model Data Berbasis Objek (Object based data model)
2. Model Data berbasis Record (Record Based Data Model)
3. Physical Based Data Model
3. Melakukan Koneksi ke MySQL :
1. Melalui DOS Prompt, masuk ke direktori utama MySQL dengan cara sebagai berikut :
cd C:\xampp\mysql\bin
2. Setelah itu ketikkan perintah berikut:
Mysql -u root –p
maka akan diminta untuk memasukkan password, isikan password yang digunakan pada saat instalasi, yaitu umsida.
3.Selanjutnya aka nada respon dari server seperti gambar berikut :
4. Merubah Prompt MySQL :
Rubahlah nama prompt mysql dengan nama dan nim
masing-masing mahasiswa.
Sintax :
prompt prakDB/nama( 3 nim terakhir )
>(spasi) (enter)
5. Perintah-perintah DDL
a. Membuat Database
CREATE
DATABASE namadatabase;”
Dimana :
Nama database yang dibuat tidak boleh mengandung
spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama dengan database lain di MySQL.
b. Menampilkan daftar Database
Untuk menampilkan daftar basis data yang ada
di Mysql dapat menggunakan perintah :
SHOW DATABASES;
Berikut ini perintah untuk menampilkan daftar
basis data:
c.
Menghapus Database
Untuk melakukan
penghapusan terhadap basis data yang sudah dibuat.
Syntax :
DROP
DATABASE namadatabase;
Dimana :
Database yang akan dihapus harus sesuai dengan
nama database. Berikut ini perintah untuk menghapus database dengan nama
perpustakaa
d.
Mengaktifkan Database
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu
harus mengaktifkan database yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel
tersebut dengan perintah :
USE namadatabase;
karena database yang sudah dibuat telah
dihapus maka buat kembali database perpustakaan.
Kemudian aktifkan database tersebut dengan perintah :
e.
Membuat Tabel
Dalam basis data tabel atau field berfungsi untuk
menyimpan record atau data. Untuk membuat table
Syntaxnya adalah :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
...
Field3 TipeData3 ([lebar])
);
Keterangan :
Nama tabel tidak boleh mengandung spasi
(space) tetapi jika menginginkan ada spasi harus menggunakan tanda penghubung (
nama_tabel ). Field1 merupakan atribut pertama dan TipeData1 merupakan tipe
data untuk atribut pertama. Jika ingin membuat tabel dengan atribut lebih dari
satu, maka setelah pendefinisian tipe data sebelumnya diberikan tanda koma (,).
Berikut ini perintah untuk membuat tabel
dengan nama pengarang :
table pengarang (
kode_pengarang varchar(5),
nama_pengarang varchar(35));
Syntax tambahan :
Maka tabel pengarang telah terbentuk, untuk
melihat hasilnya dapat digunakan perintah :
SHOW TABLES;
Untuk melihat struktur tabel yang telah
dibuat (dalam hal ini buku) syntaxnya adalah :
DESC namatabel;
Contoh:
desc pengarang;
f.
Menghapus Tabel
Tabel sudah di buat dapat di hapus dengan
menggunakan perintah DROP TABLE. Syntax
sebagai berikut:
DROP TABLE namatabel;
Tabel yang akan dihapus sesuai dengan
namatabel, berikut ini perintah untuk menghapus tabel dengan nama pengarang :
drop table buku;
4. Perintah Perintah DML (Data Manipulation Language)
5. Query dan View
6. Data Control Language (Dcl) / Hak
Akses User
a. INSERT
Perintah insert digunakan untuk menambahkan baris pada suatu tabel.
Menambahkan baris dengan mengisi data langsung pada setiap kolom tanpa menyertakan struktur tabel :
INSERT INTO namatabel VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);
Berikut ini perintah untuk menambahkan baris pada tabel buku :
insert into buku values('B001','Sistem Basis Data',25000,'2004','P001','T001');
Keterangan :
Jika data bertipe string, date atau time (contoh : B001,Sistem basis data,2007-11-10) maka pemberian nilainya diapit dengan tanda petik tunggal (‘B001’) atau petik ganda (“B001”).
Jika data bertipe nemerik (2500,400) maka pemberian nilainya tidak diapit tanda petik tunggal maupun ganda.
b. UPDATE
Perintah
update digunakan untuk mengubah isi data pada satu atau beberapa kolom pada suatu tabel.
Syntax
:
Update namatabel Set kolom1=nilai1,kolom2=nilai2 [WHERE
kondisi];
Perintah
dalam tanda [ ]bersifat
opsional untuk mengubah suatu baris dengan suatu kondisi tertentu. Berikut ini
perintah untuk mengubah baris pada tabel pengarang dengan data sebagai berikut
:
select * from buku;
Contoh
1 : mengubah semua nilai pada kolom judul_buku menjadi ‘Basis Data’ :
UPDATE buku set judul_buku='Basis Data';
Contoh
2 : mengubah nilai pada kolom judul_buku menjadi basis data terpadu dimana
nilai pada kolom kode_buku adalah B001.
UPDATE buku set judul_buku='Basis Data Terpadu' where
kode_buku = 'B001';
C. SELECT
Perintah
SELECT digunakan untuk menampilkan isi dari suatu tabel yang dapat dihubungkan
dengan tabel yang lainnya.
1. Menampilkan data untuk
semua kolom menggunakan asterisk (*) Syntax : SELECT
* FROM namatabel;
Berikut
ini perintah untu menampilkan semua data pada tabel buku :
SELECT * FROM buku;
2. Menampilkan data untuk
kolom tertentu
Syntax
: SELECT kolom1,kolom2,kolom-n From namatabel;
Berikut
ini perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dengan kolom yang
ditampilkan adalah kolom kode_buku.
SELECT kode_buku FROM buku;
3.
Menampilkan data dengan
kondisi data tertentu dengan klausa WHERE
Syntax
: SELECT * FROM namatabel WHERE kondisi;
Berikut
ini perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai pada kolom
kode_buku adalah B001 :
SELECT * FROM buku where kode_buku=’B001’;
4.
Memberikan nama lain
pada kolom
Syntax
: SELECT namakolomlama AS nama kolom baru FROM nama
tabel;
Berikut
ini perintah untuk memberikan nama lain pada kolom judul_buku menjadi judul
pada tabel pengarang :
SELECT judul_buku as judul FROM buku;
5.
Menggunakan alias untuk
nama tabel
Syntax
: SELECT nama alias, jenis, nama alias,harga FROM
nama tabel nama alias
Berikut
ini perintah untuk memberikan alias pada tabel buku :
SELECT j.judul_buku, j.harga FROM buku j;
d.
DELETE
Perintah
delete digunakan untuk menghapus satu baris,baris dengan kondisi tertentu atau
seluruh baris. Syntax :
DELETE FROM namatabel [where kondisi];
Perintah
dalam tanda [] bersifat opsional untuk menghapus suatu baris dengan suatu
kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk menghapus baris pada tabel buku
dengan data sebagi berikut :
Contoh1
: jika ingin menghapus seluruh baris pada tabel pengarang :
DELETE FROM pengarang;
Contoh
2 : jika ingin menghapus baris yang memiliki nilai ‘B001’ pada kolom kode_buku
pada tabel buku maka perintahnya sebagai berikut:
DELETE FROM buku where kode_buku=’B001’;
A.
Query
Query merupakan suatu
proses pengolahan data yang digunakan untuk memberikan hasil dari basis data
berdasarkan kriteria tertentu. Query tidak hanya membaca atau mengambil
data,Query biasanya melibatkan beberapa tabel yang direlasikan dengan
menggunakan field kunci.Namun query juga dapat digunakan pada satu tabel
saja,tetapi hasilnya kurang informatif dan terbatas.
1.
Jenis – jenis join pada
query.
·
Inner Join
SELECT
nip,nama,jabatan_pgw FROM pegawai join jabatan on(pegawai.kd_jabatan =
jabatan.kd_jabatan);
·
Equijoin
SELECT
pegawai.nip, pegawai.nama, jabatan.jabatan_pgw FROM pegawai, jabatan where
pegawai.kd_jabatan=jabatan.kd_jabatan;
·
Self-Join
SELECT a.nip,
b.nama FROM pegawai a, pegawai b where a.tmp_lahir='Pasuruan' AND
a.tmp_lahir='Pasuruan';
·
Natural Join
SELECT
pegawai.nip, pegawai.nama, bagian.nama_bagian FROM pegawai NATURAL JOIN bagian;
2
View
View adalah perintah
query yang disimpan pada database dengan suatu nama tertentu,sehingga bisa
digunakan setiap saat untuk melihat data tanpa menuliskan ulang query tersebut.
a. Data
lengkap pegawai (jabatan,bagian dan golongan yang ditampilkan buka kode saja tapi
juga namanya).
create view
view_pegawai as
-> SELECT
a.nip, a.nama, a.kelamin, a.tmp_lahir, a.tgl_lahir,
a.telepon,a.kd_jabatan,b.jabatan_pgw, a.kd_golongan, c.golongan_pgw,
a.kd_bagian, d.nama_bagian
-> from pegawai a, jabatan b, golongan
c, bagian d where a.kd_jabatan=b.kd_jabatan and a.kd_golongan=c.kd_golongan and a.kd_bagian=d.kd_bagian;
Hasil :
b. Absensi
pegawai
create view
view_absensi as
select a.nip,
b.nama, a.tgl_absen, a.jam_masuk, a.jam_keluar, a.keterangan
from absensi
a join pegawai b on a.nip=b.nip;
Hasil :
A. Mengatur
Hak Akses
Untuk
MySQL versi 3.22 keatas dalam manajemen user dapat menggunakan perintah GRANT
dan REVOKE untuk mengatur hak akses pemakai (user).
1.
Perintah GRANT
Dipergunakan
untuk membuat user baru dengan izin aksesnya.
Bentuk
umum :
GRANT
jenis_akses (“nama_kolom) ON nama_database TO nama_user IDENTIFIED BY
“nama_password” [WITH GRANT pilihan akses]
Atau
GRANT
hak_akses ON namatabel TO pemakai;
Dimana
:
· Hak_akses
merupakan hak yang diberikan kepada pemakai berupa SELECT,INSERT saja atau
keduanya. Bila hak akses lebih dari satu antar hak akses dipisahkan dengan koma
(,).
· Nama
tabel, menyatakan nama tabel yang akan diakses dan diatur.
· Pemakai,nama
pemakai yang telah didaftarkan pada sistem database. Sejumlah pemakai bisa
disebutkan dengan dipisahkan tanda koma (,).
Contoh
:
Misalkan
kita sebagai administrator basis data yang mempunyai wewenang untuk mengatur
hak akses para pemakai. Kita akan mengatur hak akses pengguna siska dan edi
(sebagai user).
GRANT SELECT ON buku To siska;
Perintah
diatas digunakan untuk memberikan hak akses SELECT terhadap tabel buku kepada
user siska sehingga user siska dapat menggunakan perintah SELECT untuk
melakukan proses query pada tabel buku.
Hak
akses lebih dari satu :
GRANT SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE ON buku TO siska, edi;
B. Membatasi
Hak Akses
Hak
akses perlu dibatasi untuk memudahkan dalam mengatur dan mengawasi pemakaian
data serta menjaga keamanan data.
Contoh
:
Administrator
akan memberikan hak akses kepada edi dalam melakukan query tabel buku untuk
field tertentu saja. Perintahnya :
GRANT
SELECT, UPDATE (kode_buku,judul_buku,tahun_teerbit) ON buku TO edi;
Dari
perintah diatas user arif hanya dapat melakukan SELECT dan UPDATE terhadap tiga
field yaitu kode_buku, judul_buku, tahun_terbit).
C. Hak Akses Penuh
Untuk memberikan hak akses penuh kepada
pemakai, dapat memakai perintah klausa ALL PRIVILEGES. Tentunya dengan
pemberian hak akses penuh kepada pemakai (user).
Contoh :
GRANT ALL PRIVILAGE ON buku to siska;
Atau menggunakan
GRANT ALL ON buku to siska;
D. Hak
Akses kepada Public
Untuk memberikan hak akses kepada banyak user dapat menggunakan klausa
PUBLIC. Bebrapa DBMS ada yang menggunakan klausa WORLD. Contoh :
GRANT SELECT,
INSERT,
UPDATE ON buku TO ‘world’;
E. Pencabutan Hak Akses
Pencabutan hak akses
sementara
Untuk
melakukan pencabutan atau penghapusan hak akses user menggunakan perintah REVOKE perintah ini juga mampu melakukan pencabutan hak akses sebagian pemakai
atau secara keseluruhan.
Bentuk
umum :
REVOKE hak_akses ON nama_database FROM
nama_user;
Atau
REVOKE hak_akses ON namatabel FROM
nama_user;
Contoh
:
Administrator
ingin mencabut hak akses user siska,maka perintahnya :
REVOKE SELECT ON buku FROM siska;
Atau :
REVOKE SELECT, INSERT ON buku FROM edi;































